Makam Rasulullah SAW terletak di kota Madinah, tepatnya di dalam masjid nabawi. Rasulullah wafat pada usia 63 tahun bertepatan dengan pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awal 11 H.
Beliau wafat dalam keadaan berada di kamar Aisyah, dan waktu itu para sahabat bingung untuk menentukan di mana Rasulullah SAW sebaiknya dimakamkan. Para sahabat berselisih tentang dimana tempat pemakaman Rasulullah sampai Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang Nabi wafat kecuali dikubur di
tempat ia wafat”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Sebelum Rasulullah dimakamkan para sahabat meminta izin kepada Aisyah terlebih dahulu. Maka Abu Thalhah mengangkat kasur dalam kamar Aisyah yang dipakai Rasulullah pada saat wafat lalu menggali tanah yang ada di bawahnya, dan membentuk liang lahat. Adapun kamar Aisyah terletak di sebelah timur Masjid Nabawi di sudut kiri depan masjid.
Atas dasar itulah para sahabat akhirnya memakamkan Rasulullah di kamar Aisyah.
Akhirnya kamar Aisyah menjadi makam untuk Rasulullah. Dan kemudian ketika masjid Nabawi diperluas, Kuburan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak terletak di dalam Masjid Nabawi, tetapi di rumah Aisyah. Oleh sebagian khalifah Bani Umayah, ketika perluasan Masjid Nabawi dilakukan, rumah Aisyah termasuk dalam area pelebaran, sehingga terlihat berada di depan masjid. Akan tetapi, para ulama menegaskan: itu bukan bagian dari Masjid Nabawi. Karena itu, rumah Aisyah ditemboki sebanyak tiga lapis, untuk menunjukkan bahwa itu bukan bagian masjid.
Mengetahui keutaman dari mengunjungi kota Madinah tentulah membuat kita memiliki keinginan untuk dapat berkunjung di kota Madinah. Untuk mewujudkan impian Anda beribadah umroh serta mengunjungi masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW yang berada di kota Madinah maka bersama Persada Indonesia adalah solusinya. Persada Indonesia telah terpercaya dan memberikan fasilitas terbaik untuk para jamaah. Lantas tunggu apalagi segera hubungi marketing kami.
Umiyani
Call/WA 081330467942
Beliau wafat dalam keadaan berada di kamar Aisyah, dan waktu itu para sahabat bingung untuk menentukan di mana Rasulullah SAW sebaiknya dimakamkan. Para sahabat berselisih tentang dimana tempat pemakaman Rasulullah sampai Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang Nabi wafat kecuali dikubur di
tempat ia wafat”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Sebelum Rasulullah dimakamkan para sahabat meminta izin kepada Aisyah terlebih dahulu. Maka Abu Thalhah mengangkat kasur dalam kamar Aisyah yang dipakai Rasulullah pada saat wafat lalu menggali tanah yang ada di bawahnya, dan membentuk liang lahat. Adapun kamar Aisyah terletak di sebelah timur Masjid Nabawi di sudut kiri depan masjid.
Atas dasar itulah para sahabat akhirnya memakamkan Rasulullah di kamar Aisyah.
Akhirnya kamar Aisyah menjadi makam untuk Rasulullah. Dan kemudian ketika masjid Nabawi diperluas, Kuburan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak terletak di dalam Masjid Nabawi, tetapi di rumah Aisyah. Oleh sebagian khalifah Bani Umayah, ketika perluasan Masjid Nabawi dilakukan, rumah Aisyah termasuk dalam area pelebaran, sehingga terlihat berada di depan masjid. Akan tetapi, para ulama menegaskan: itu bukan bagian dari Masjid Nabawi. Karena itu, rumah Aisyah ditemboki sebanyak tiga lapis, untuk menunjukkan bahwa itu bukan bagian masjid.
Semakin bertambahnya jumlah kaum muslimin, Masjid Nabawi pun beberapa kali mengalami perluasan. Perluasan Masjid Nabawi akhirnya mencakup kamar Aisyah tempat Rasulullah SAW, dan Khalifah Abu Bakar ra dan Khalifah Umar bin Khoththob ra dimakamkan. Maka sejak saat itu hingga kini, kuburan Rasulullah masuk ke dalam masjid.
Perencanaan renovasi ini bertentangan dengan hadits–hadits Rasulullah SAW bahkan wasiat beliau yang terakhir disampaikan sebelum wafatnya. Aisyah r.a. mengatakan bahwa dalam keadaan sakit yang membawa kepada kematian, Sebagaimana Nabi saw bersabda :
اَللّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ قَبْرِيْ وَثَنًا، لَعَنَ اللهُ قَوْمًا اِتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kuburanku sebagai berhala (yang disembah). Allah melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai tempat untuk ibadah.” [HR. Ahmad (11/246)]
لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid.” Aisyah berkata, “Seandainya tidak karena sabda itu, niscaya mereka menampakkan kuburan beliau. Hanya saja aku khawatir (dalam satu riwayat: beliau khawatir atau dikhawatirkan 2/106) kuburan itu dijadikan masjid.” [HR Bukhari].
Begitulah sejarah pemakaman Rasulullah yang berada di kota Madinah. Kita sebagai umatnya tentulah kita memiliki keinginan untuk dapat mengjungi masjid Nabawi dan berziarah ke makam Rasulullah SAW.
Keutamaan Masjid Nabawi Dan Shalat Di Dalamnya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa hadits ini bersambung kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa hadits ini bersambung kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَمَسْجِدِ اْلأَقْصَى.
“Tidak boleh mengadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.”
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هٰذَا، خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ، إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ.
“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.’
Dari ‘Abdullah bin Zaid bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ.
“Di antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman Surga.”
Mengetahui keutaman dari mengunjungi kota Madinah tentulah membuat kita memiliki keinginan untuk dapat berkunjung di kota Madinah. Untuk mewujudkan impian Anda beribadah umroh serta mengunjungi masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW yang berada di kota Madinah maka bersama Persada Indonesia adalah solusinya. Persada Indonesia telah terpercaya dan memberikan fasilitas terbaik untuk para jamaah. Lantas tunggu apalagi segera hubungi marketing kami.
Umiyani
Call/WA 081330467942
Komentar
Posting Komentar